Ini dia Formulasi Produk Kosmetik yang harus kamu ketahui!!

0

 



Halo sobat Ayshatips...

Dampak lain perkembangan pesat kosmetik saat ini adalah kosmetik yang saat ini berada dipasaran tidak hanya mempunyai fungsi dasar sebagai perawatan kulit, tetapi juga mengoreksi kelainan-kelainan kulit lainnya. Jadi, penggunaan kosmetik terkadang bergeser ke arah perbaikan struktur kulit. Semua ini tentunya melibatkan pusat riset dan teknologi pada industri-industri kosmetik besar yang menjadi pemrakarsa penelitian-penelitian bahan dasar dan aktif dalam industri kosmetik.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik itu sendiri dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan, bagian tubuh binatang, ataupun sintetis dari keduanya. Bahan-bahan aktif yang sering digunakan dalam industri kosmetik pada umumnya dapat dibagi menjadi bahan aktif yang berasal dari tumbuhan dan bahan aktif yang berasal dari hewan. Semuanya akan dijelaskan satu persatu berdasarkan produk yang kita kenal dipasaran saat ini.


BAHAN AKTIF DARI TUMBUHAN

Pada dasarnya pembuatan bahan aktif dari tumbuh-tumbuhan diambil dari ekstraksi dasar bagian utama tumbuhan (umumnya bunga) yang ingin kita ambil manfaat utamanya. Penggunaan tumbuhan dalam kosmetik dikenal dengan Medicinal Herbal, maksudnya pengobatan menggunakan sari tumbuhan yang diekstraksikan. Beberapa bahan aktif yang sering digunakan dalam industri kosmetik adalah sebagai berikut :


1. TEA TREE OIL



Tea tree oil (Melaleuca alternifolia) diekstraksi dari daun dan minyaknya berwarna kuning jernih. Tea tree oil sering sekali digunakan untuk campuran krim dan lotion ataupun sabun pencuci muka. Efek anti-bakteri dan peradangan pada kulit ini mempunyai keuntungan yang erat hubungannya dengan penanggulangan jerawat dan produksi minyak yang berlebihan pada kulit wajah.


2. LIDAH BUAYA



Lidah buaya yang sering disebut Aloe vera digunakan dalam sediaan kosmetik secara tradisional ataupun yang dikelola secara modern. Pada dasarnya kegunaan lidah buaya adalah untuk menanggulangi kasus iritasi pada kulit yang disebabkan oleh luka potong ataupun luka bakar. Selain itu, salah satu sifat dasar dari lidah buaya sangat mudah untuk diaplikasikan kepada setiap jenis sediaan kosmetik dari krim, salep, sabun, hingga shampoo. Bahkan saat ini industri makanan dan minuman mengelola lidah buaya mentah menjadi minuman kaleng yang siap dikonsumsi. 


3. MINYAK NEROLI



Minyak Neroli merupakan ekstraksi dari bunga Bitter orange yang berasal dari Cina. Wangi dari minyak Neroli sering digunakan sebagai campuran dalam kosmetik yang dapat diaplikasikan pada parfum ataupun krim kulit yang biasanya memberikan efek penenang atau anti-depresi. Penggunaanya pada krim dan lotion sangatlah aman karena jarang ditemukan kasus iritasi kulit pada kulit yang kering.


4. EVENING PRIMROSE OIL



Minyak ini mengandung konsentrasi asam Gamma Linoleat ( GLA - Gamma linolenic acid ) yang tinggi. Fungsi utamanya adalah anti-peradangan dan meningkatkan perlindungan kulit terhadap hilangnya kadar kelembapan kulit serta mempertahankan kadar air didalam kulit setelah penggunaan rutin produk pembersih seperti detergen yang terdapat pada kebanyakan produk sabun dan shampoo. GLA ini secara nutrisi dalam tubuh juga berfungsi sebagai obat anti-kanker.


5. EKSTRAK TEH HIJAU



Sediaan ekstrak teh hijau dapat digunakan sebagai campuran kosmetik yang diracik dan dapat diminum. Berdasarkan riset dan data yang diterbitkan, teh hijau yang akrab disebut green tea mempunyai efek melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet sehingga kerap dihubungkan dengan proteksi terhadap kanker kulit.


6. LAVENDER



Lavender merupakan salah satu minyak yang paling sering digunakan pada industri kosmetik sebagai campuran dalam krim, lotion, sabun mandi, ataupun parfum. Minyak lavender adalah anti-bakteri serta menstimulasi sistem peredaran darah.


7. MINYAK JOJOBA



Minyak Jojoba sering sekali kita temukan dalam produk shampoo, kondisioner, ataupun krim pelembap. Minyak Jojoba sangat direkomendasikan untuk mengatasi iritasi dan peradangan kulit karena selain dapat meresap lebih dalam ke arah lapisan dermis juga mempunyai efek mengurangi produksi dari kelenjar minyak yang berlebihan. 


8. CAMOMILE



Ekstrak dari bunga Camomile biasanya menghasilkan aroma wangi. Dalam bentuk teh, Camomile mempunyai efek menyejukkan saluran pencernaan sehingga kerap digunakan sebagai tindakan preventif terhadap muntah. Kegunaan utama minyak Camomile adalah sebagai anti-peradangan pada kulit, sehingga sering sekali digunakan sebagai racikan bagi penderita eksim.


9. NAYAD



Nayad ini didapatkan dari ekstraksi jamur yang merupakan sistem terbaru dari proses pemurnian ekstrak jamur. Bahan ini mempunyai konsetrasi tinggi dan bekerja untuk mengahaluskan atau mengurangi garis-garis kerutan pada kulit. Walaupun sistem ekstraksi ini sangat menjanjikan dalam dunia kosmetik, namun data lengkap tentang sistem kerja dari ekstrak jamur belum dipublikasikan secara lengkap.


BAHAN AKTIF DARI HEWAN

Dengan perkembangan riset dan teknologi, ekstraksi bahan mentah tidak hanya didapatkan dari tumbuhan tetapi juga dari organ hewan, bahkan manusia. Secara umum kita dapat menarik keuntungan dari kemiripan sistem jaringan yang terdapat antara manusia dengan manusia atau manusia dengan hewan yang kita gunakan jaringan atau organnya. Namun pertentangan tentang efek samping yang dapat ditimbulkan dan perilaku kekejaman terhadap hewan menjadi pemikiran para ahli untuk menemukan bahan-bahan yang mirip dengan jaringan manusia atau hewan dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan. 


1. PLASENTA


Bagian organ tubuh dari ibu yang melahirkan ini menjadi kontradiksi dalam dunia reset industri kosmetik. Para ahli percaya bahwa plasenta dapat berfungsi sebagai bahan utama anti-penuaan. Kontradiksi penggunaan plasenta sebagai bahan pembicaraan terbesar dalam etik kedokteran ataupun kalangan religius. 

Secara riset, fungsi utama  dari plasenta ini belum benar-benar terbukti efektivitasnya terhadap anti-penuaan. Dikhawatirkan efek samping dari penggunaan krim plasenta adalah adanya kontaminasi dari sisa-sisa sel darah yang tersisa pada pembuluh darah plasenta yang disebabkan proses ekstraksi plasenta yang kurang sempurna. Dengan demikian, ditakutkan terdapat penyebaran penyakit infeksi melalui plasenta yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri yang tersisa didalam plasenta yang tidak terolah secara baik dan sempurna.


2. SERAT KOLAGEN

Serat kolagen berasal dari kerbau yang biasanya diekstrak dari jaringan tulang atau jaringan lunak binatang tersebut. Penggunaan serat kolagen dalam produk kosmetik sering sekali mengandung salah pengertian dengan penyuntikan serat kolagen dari lapisan dermis kulit. Penggunaan kolagen dalam produk kosmetik memberi efek melembapkan kulit, karena kolagen didalam produk kosmetik yang diaplikasikan ke kulit akan menahan kandungan air didalam kulit. Pengertian bahwa kolagen ini akan menggantikan kolagen yang berada dalam lapisan dermis kulit tentu tidaklah benar. Berat molekul kolagen yang tinggi tidaklah mungkin dapat  meresap kedalam lapisan dermis. Penggantian kolagen dalam lapisan dermis ini hanya dapat dilakukan melaui injeksi langsung kedalam lapisan dermis. Bahkan setelah injeksi pertama kolagen kedalam lapisan dermis pun diperlukan injeksi ulang, mengingat kolagen ini akan meresap kebagian lebih dalam kulit. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, sekali serat alami kolagen mengalami kerusakan sangatlah tidak mungkin mengembalikan strukturnya ke bentuk semula. Saat ini telah dikembangkan kolagen yang diekstrak dari tumbuh-tumbuhan mengingat adanya efek samping yang bisa kita dapatkan dari penyebaran penyakit pada kerbau. 


3. LIPOSOM

Liposom yang terdapat dalam produk kosmetik ini berasal dari SERAMIS (Ceramide) yang terbuat dari berbagai macam variasi asam lemak termasuk Fosfolipida. Lipisom dalam produk kosmetik membantu mengurangi hilangnya kelembapan kulit dan menahan kadar air dalam kulit. Fungsi lainnya adalah membantu membawa kandungan zat lain didalam produk kosmetik agar meresap kedalam lapisan kulit yang lebih dalam.


4. ASAM HIALURONAT

Asam Hialuronat (HA - Hyaluronic acid) adalah Polisakarida. Lapisan dermis manusia secara alamiah memproduksi asam ini. Dengan bertambahnya umur, produktivitas kulit dalam menghasilkan HA yang dapat dipercaya sangat membantu kelembapan kulit ini semakin berkurang.

Itulah Bahan-Bahan yang biasa digunakan dalam produk kosmetik yang biasa kita pakai setiap harinya. Semoga bermanfaat.


Baca  • Bahaya sinar matahari bagi kulit, bisa fatal!

           • Ternyata begini cara gunakan tabir surya yang benar!

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)